Banyak masyarakat bertanya, bahkan hingga hari ini:
apa sebenarnya perbedaan antara Kutus Kutus yang dulu menggunakan huruf latin dengan Kutus Kutus yang sekarang dikenal sebagai Kutus Kutus Aksara Bali?
Pertanyaan ini wajar. Kutus Kutus bukan sekadar produk, melainkan bagian dari perjalanan pengobatan herbal modern di Indonesia. Untuk menjawabnya secara jujur dan utuh, tidak ada sumber yang lebih sah selain Babe Bambang Pranoto sendiri, sang peracik asli Kutus Kutus.
Artikel ini disusun berdasarkan penjelasan langsung Babe, agar publik mendapatkan gambaran yang jernih, utuh, dan tidak simpang siur.
Siapa Babe Bambang Pranoto dan Mengapa Penjelasannya Penting?
Babe Bambang Pranoto dikenal sebagai peracik Kutus Kutus sejak awal kemunculannya. Ia tidak hanya meracik formula, tetapi juga memahami:
- Filosofi pengobatan herbal Bali
- Proses produksi tradisional yang konsisten
- Nilai keberlanjutan dalam pengobatan alami
Karena itu, ketika terjadi perubahan nama dan penulisan merek, klarifikasi langsung dari Babe menjadi sangat penting agar masyarakat tidak terjebak asumsi.
Awal Mula Masalah – Ketika Kutus Kutus Huruf Latin Mengalami Sengketa
Menurut penuturan Babe Bambang:
“Waktu itu, Kutus Kutus huruf latin mengalami sengketa.”
Sengketa merek bukan hal sepele. Dalam dunia usaha, legalitas adalah fondasi keberlanjutan. Akibat sengketa tersebut, Kutus Kutus dengan penulisan huruf latin praktis menghilang dari pasar.
Dampaknya ke Pasar
- Produk tidak tersedia
- Konsumen kehilangan akses
- Terjadi kekosongan market
Pada titik ini, pasar benar-benar kosong. Tidak ada Kutus Kutus yang bisa diakses secara resmi.
Mengapa Dipilih Nama Kutus Kutus Aksara Bali?
Menghadapi kondisi tersebut, Babe Bambang mengambil langkah strategis dan kultural:
“Untuk itu kita sedikit merubah dari Kutus Kutus menjadi Kutus Kutus Aksara Bali.”
Alasan Utama Penggunaan Aksara Bali
- Legalitas baru (HKI)
- Identitas budaya Bali
- Keberlanjutan produksi
- Mengisi kekosongan pasar
Tak lama kemudian, HKI Kutus Kutus Aksara Bali pun keluar, bahkan hanya sekitar satu minggu setelah somasi terjadi.
“Terima kasih Tuhan, kita diberikan HKI-nya.”
Ini menjadi titik balik penting.
Kutus Kutus Aksara Bali Hadir untuk Mengisi Market yang Kosong
Karena Kutus Kutus huruf latin tidak tersedia sama sekali di pasar, maka:
“Untuk itu kita isilah Kutus Kutus Aksara Bali.”
Langkah ini bukan sekadar ganti nama, melainkan penyelamatan akses masyarakat terhadap racikan herbal yang sama.
Apakah Kutus Kutus Aksara Bali Pernah Disomasi?
Ya, Babe menjelaskan dengan terbuka:
“Pada saat yang bersamaan kita kena somasi.”
Namun penting dicatat:
- Saat somasi datang, HKI Aksara Bali memang belum keluar
- Sekitar satu minggu setelah itu, HKI resmi terbit
Artinya, secara legal, Kutus Kutus Aksara Bali sah dan dapat diproduksi serta dipasarkan.
Mengapa Kutus Kutus Aksara Bali Dikeluarkan Kembali Sekarang?
Waktu berjalan, dan pasar berbicara.
“Kita melihat banyak orang yang masih belum bisa move on dari Kutus Kutus.”
Fakta Permintaan Pasar
- 2 bulan terakhir
- Permintaan meningkat drastis
- Konsumen rindu Kutus Kutus lama
Karena itulah:
“Untuk itu kita keluarkan kembali Kutus Kutus Aksara Bali.”
Bukan nostalgia kosong, tetapi respon nyata terhadap kebutuhan pasar.
Apakah Ada Perbedaan Produk Antara Kutus Kutus Dulu dan Sekarang?
Ini bagian terpenting, dan Babe menjawab dengan sangat tegas.
Jawaban Jujur Babe Bambang
“Secara produk tidak ada perbedaan.”
Baik Kutus Kutus huruf latin dulu maupun Kutus Kutus Aksara Bali sekarang:
- ✅ 69 bahan herbal
- ✅ Proses produksi yang sama
- ✅ Aroma yang sama
- ✅ Filosofi racikan yang sama
Yang berubah bukan isinya, melainkan legalitas dan penulisan merek.
Foto Babe di Kemasan – Bukan Sekadar Gambar
Babe menegaskan:
“Belilah Kutus Kutus Aksara Bali… ada foto saya di situ.”
Fungsi Foto Babe di Produk
- Penanda keaslian
- Klarifikasi pembuat
- Menghindari produk tiruan
- Bentuk tanggung jawab moral
Foto tersebut adalah jaminan bahwa produk tersebut memang buatan Bambang Pranoto.
Dari Kutus Kutus ke Sanga Sanga – Evolusi yang Lebih Jauh
Seiring waktu dan dinamika legalitas, perjalanan racikan herbal Babe tidak berhenti.
Lahir pula brand Sanga Sanga, sebagai bentuk pengembangan racikan herbal Babe Bambang, penyempurnaan, dan keberlanjutan.
Sanga Sanga bukan pengganti Kutus Kutus, melainkan:
- Evolusi formula
- Penyempurnaan sistem produksi
- Adaptasi terhadap regulasi modern
- Jawaban atas kebutuhan pasar yang lebih luas
Pesan Babe untuk Para Penggemar Kutus Kutus Lama
“Terima kasih untuk seluruh penggemar Kutus Kutus dulu.”
Dan kini, bagi yang masih rindu:
“Sekarang sudah punya Kutus Kutus Aksara Bali untuk tombo kangen Kutus Kutus yang huruf latin dulu.”
Kesimpulan – Jangan Salah Paham, Pahami Sejarahnya
Perbedaan Kutus Kutus dulu dan sekarang bukan pada isi, tetapi pada perjalanan hukum dan keberlanjutan.
- Racikan tetap sama
- Peracik tetap sama
- Filosofi tetap sama
- Tujuan tetap sama: keseimbangan tubuh secara alami
Dengan memahami sejarah ini, konsumen bisa lebih tenang, lebih cerdas, dan lebih bijak dalam memilih.
Ingin memastikan Kutus Kutus Aksara Bali asli buatan Babe Bambang Pranoto?
Pastikan kemasan terdapat foto Babe Bambang sebagai penanda keaslian.
📲 Informasi & pemesanan resmi: 0812-5227-0011
FAQ Kutus Kutus Aksara Bali
Apakah Kutus Kutus Aksara Bali sama dengan Kutus Kutus dulu?
Ya. Menurut penjelasan langsung Babe Bambang Pranoto, Kutus Kutus Aksara Bali memiliki komposisi, proses peracikan, dan aroma yang sama seperti Kutus Kutus sebelumnya, yaitu menggunakan 69 bahan herbal dengan metode yang tetap dijaga konsistensinya.
Kenapa Kutus Kutus tidak lagi menggunakan huruf latin?
Perubahan penulisan dilakukan karena adanya sengketa merek. Untuk menjaga keberlanjutan produksi dan kejelasan legalitas, digunakan penulisan Aksara Bali yang kemudian memperoleh perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) secara resmi.
Apakah Kutus Kutus Aksara Bali asli buatan Babe Bambang Pranoto?
Ya. Kutus Kutus Aksara Bali yang diracik oleh Babe Bambang Pranoto mencantumkan foto beliau pada kemasan sebagai penanda keaslian dan bentuk tanggung jawab kepada konsumen.
Apakah ada perbedaan manfaat antara Kutus Kutus lama dan Aksara Bali?
Secara formulasi dan proses, keduanya tidak memiliki perbedaan. Kutus Kutus Aksara Bali dihadirkan sebagai kelanjutan produk yang sama, sehingga pengalaman penggunaan tetap konsisten seperti yang dikenal sebelumnya.
Kenapa Kutus Kutus Aksara Bali kembali banyak dicari?
Permintaan kembali meningkat karena banyak pengguna lama yang masih mengenang Kutus Kutus sebelumnya. Kutus Kutus Aksara Bali hadir sebagai bentuk “tombo kangen” bagi para penggemar lama dengan produk yang tetap dijaga keasliannya.




